Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein
Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein

Sabtu, 31 Januari 2015

Precious People in My Life


Mama

"She is a friend when we loneliness, mother was a teacher when we are in ignorance, Mother is a helper when we are in trouble, the mother is the angel of love when we are in sorrow, she is a light in the dark when our hearts, your mother is everything in life , although I give all the blood and flesh that is in my body for you - it will not be able to pay all the love that you have given " Love you, Mom.



Mama


“Ibu adalah teman saat kita kesepian, Ibu adalah seorang guru saat kita dalam ketidaktahuan, Ibu adalah penolong saat kita dalam kesusahan, ibu adalah malaikat cinta saat kita dalam kesedihan, Ibu adalah sebuah cahaya di saat hati kita gelap, ibu kau adalah segalanya dalam hidup, walaupun aku memberikan semua darah dan daging yang ada di dalam tubuhku ini untukmu –  maka  tak akan mampu membayar semua kasih sayang yang telah engkau berikan” Ibu, aku mencintaimu.

Charisma Bella Kisara

Folklore from Belitung

                                                        The Ungodly of Kulup

This story comes from the Belitung. There used to be a family still residing near the river cerucuk. Family life is very poor. They live from looking foliage and fruits ynag there in the woods. Results of livelihood for sale to the market.
             The family had a son named Si foreskin. The foreskin happy to help parents make a living. They help each other. Although they live in need but never feel miserable.
             Once dad Si Foreskin go into the woods to look for the young shoots. Shoots were used as a vegetable to eat three. When cutting bamboo shoots, saw the father Si Foreskin a stick is in a bamboo grove. Mr. foreskin, so people call the father Si Foreskin observe the stick. Initially, it will be discarded stick, but after it turned out to be correct and cleaned it sticks studded diamonds and rubies.
He also still carries shoots home because that's where the day-hyari livelihood. Mr. foreskin with feelings of anxiety, fear, bring the stick back home. Arriving at the house, in dapatinya The foreskin was lying. His wife was calm in the neighboring house.
The foreskin was told to call her mother, but the young man did not want to. He had just returned pushing a stroller. Body still tired. He does not know that her father took a stick studded diamonds.
Mr. Foreskin went after his wife who sedanga come at a neighbor's house. Mr. Mak Foreskin Foreskin and are absorbed talked to her home. At home, they negotiate on a stick were found this afternoon.
Mr. Foreskin proposed that the stick was kept alone. Maybe some who seek it. Foreskin Mak said, "would be stored where? we did not have a closet. "
KemudianSi foreskin was suggested, "better sell it, so we did not bother to keep it."
Finally, the three of them agreed to sell the stick findings. The foreskin was tasked to sell the tonkat country to another. The foreskin left his village. Not long after, the stick was sold at a price that is very expensive.
After The foreskin becomes rich, he does not want to go home parents. He remained in rantauan. Away, because he was always friendly with children wealthy merchant, he was taken in law by saudagazr richest in the country.
The foreskin married. They paced life of excess. The foreskin had forgotten his parents were told to sell the stick.
After many years they were living overseas, by-law told The Foreskin trade to another country with his wife. The foreskin then buy a big ship. He also prepared his men were invited as well as sailing. They both asked for their blessing to his parents that survived the trip and managed to develop merchandise.
Begin they sailed away from his adopted region. When the Si Foreskin recalled his hometown. When he reached the mouth of the river cerucuk they docked. The atmosphere is very crowded boat because the sound of his supply of animals, such as chickens, ducks, geese and birds.
The foreskin arrival in the village heard by both parents, even more so his mother. His mother's favorite food prepared Si Foreskin like l; diamond, boiled eel, roasted and so on. Both the tuany adatang to ship carrying her favorite foods.
Once on board, the parents looking for his son Si foreskin. The foreskin has become a wealthy merchant saw both parents feel embarrassed. So diusirnyalah both parents. Fruit hands brought his mother was discarded.
The rich merchant angry while beruocap, "go! quickly go! I do not want to have parents like you. Do not taint temapatku hotel.Not shameless, claimed me as your son. What might I have a poor old man like you? get the fuck out of here! "
Mr. foreskin and his wife felt insulted at all. They quickly left the ship. Gave up hope meet and embrace the child to remove the sense of longing. Yan they receive only detraction diatribe from akandungnya own child.
Arriving on the ground, Ma Si foreskin can not control his anger. He really hit her with earlier events. He said, "if the merchant's really my son Si Foreskin and now do not want to admit we as parents oran, hopefully big ship that sank"
Thus it finished saying, father and Ma Si foreskin back to his house with a sense of disappointment. Not long ago there was a remarkable oddity, suddenly very high sea waves crashing rich merchant ships. At first, the ship swerved to the right and to the left, causing great fear on the passengers. Eventually it went down, all the passengers were killed instantly.
A few days later in a large shipwreck that came an island that resembles a ship. At certain times the sound of the animals innate rich merchant. So until now the island was called the Ship Island.


Translate
                                 Si Kulup yang Durhaka

Cerita ini berasal dari belitung. Dahulu ada sebuah keluarga masih bertempat tinggal di dekat sungai Cerucuk. Kehidupan keluarga tersebut sangatlah miskin. Mereka hidup dari mencari dedaunan maupun buah-buahan ynag ada di dalam hutan. Hasil pencahariannya dijual kepasar.
            Keluarga tersebut mempunyai seorang anak lelaki bernama Si Kulup. Si Kulup senang membantu orang tuanya mencari nafkah. Mereka saling membantu. Meskipun mereka hidup berkekurangan namun tidak pernah merasa menderita.
            Suatu ketika ayah Si Kulup pergi ke hutan untuk mencari rebung yang masih muda. Rebung itu dijadikan sayur untuk makan bertiga. Saat menebang rebung, terlihatlah oleh ayah Si Kulup sebatang tongkat berada pada rumpun bambu. Pak Kulup, demikian orang menyebut ayah Si Kulup mengamati tongkat tersebut. Semula tongkat itu akan dibuang, tetapi setelah diperhatikan betul dan dibersihkan ternyata tongkat itu bertabur intan permata dan merah delima.
Ia juga tetap membawa rebung pulang  karena dari situlah mata pencahariannya sehari-hyari. Pak Kulup dengan perasaan was-was, takut, membawa tongkat pulang kerumah. Sesampai di rumah, di dapatinya Si Kulup sedang tiduran. Istrinya bereda di rumah tetangga.
Si Kulup disuruh memanggil ibunya, tetapi pemuda itu tak mau. Ia baru saja pulang mendorong kereta. Badan masih lelah. Ia tidak tahu bahwa ayahnya membawa tongkat bertabur intan permata.
Pak Kulup pergi menyusul istrinya yang sedanga bertandang di rumah tetangga. Pak Kulup dan Mak Kulup terlihat asyik bercerita menuju rumahnya. Sampai di rumah, mereka berunding tentang tongkat yang ditemukan tadi siang.
Pak Kulup mengusulkan agar tongkat itu disimpan saja. Mungkin nanti ada yang mencarinya. Mak Kulup menjawab, “ mau disimpan dimana ? kita tidak punya lemari. “
KemudianSi Kulup pun usul, “ lebih baik dijual saja, supaya kita tidak repot menyimpannya.”
Akhirnya mereka bertiga sepakat untuk menjual tongkat temuannya. Si Kulup ditugasi untuk menjual tonkat tersebut ke negeri lain. Si Kulup pergi meninggalkan desanya. Tidak lama kemudian, tongkat itu pun terjual dengan harga yang sangat mahal.
Setelah Si Kulup menjadi kaya, ia tidak mau pulang kerumah orang tuanya. Ia tetap tinggal di rantauan. Karean ia selalu berkawan dengan anak-anak saudagar kaya, maka ia pun diambil menantu oleh saudagazr paling kaya di negeri itu.
Si Kulup sudah beristri. Mereka hidup serba berlebih. Si Kulup sudah lupa akan kedua orang tuanya yang menyuruh menjual tongkat.
Setelah bertahun-tahun mereka hidup di rantau, oleh mertuanya Si Kulup disuruh berniaga ke negeri lain bersama isterinya. Si Kulup lalu membeli sebuah kapal besar. Ia juga menyiapkan anak buahnya yang diajak serta berlayar. Mereka berdua minta doa restu kepada orang tuanya agar selamat dalam perjalanan dan berhasil mengembangkan dagangannya.
Mulailah mereka berlayar meninggalkan daerah perantauannya. Saat itu Si Kulup teringat kembali akan kampung halamannya. Ketika sampai di muara sungai Cerucuk mereka berlabuh. Suasana kapal sangat ramai karena suara dari binatang perbekalannya, seperti : ayam , itik angsa dan burung.
Kedatangan Si Kulup di desanya terdengar oleh kedua orang tuanya, terlebih-lebih emaknya. Emaknya menyiapkan makanan kesukaan Si Kulup seperti l; ketupat, rebus belut, panggang dan sebagainya. Kedua orang tuany adatang ke kapal sambil membawa makanan kesukaan anaknya.
Sesampai di kapal, kedua orang tua itu mencari anaknya Si Kulup. Si Kulup sudah menjadi saudagar kaya melihat kedua orang tuanya merasa malu. Maka diusirnyalah kedua orang tuanya. Buah tangan yang dibawa emaknya pun dibuang.
Saudagar kaya itu marah sambil beruocap, “ pergi ! lekas pergi! Aku tak mau punya orang tua seperti kalian. Jangan kotori temapatku ini.tidak tahu malu, mengaku diriku sebagai anakmu. Apa mungkin aku mempunyai orang tua miskin seperti kau ? enyahlah kau dari sini !”
Pak Kulup dan isterinya merasa terhina sekali. Mereka cepat-cepat meninggalkan kapal. Putuslah harapannya bertemu dan mendekap anak untuk melepas rasa rindu. Yan mereka terima hanyalah umpatan caci-maki dari anak akandungnya sendiri.
Setibanya di darat, emak Si Kulup tidak dapat menahan amarahnya. Ia benar-benar terpukul hatinya dengan peristiwa tadi. Ia berucap, “ kalau saudagar itu benar-benar anakku Si Kulup dan kini tidak mau mengaku kami sebagai oran tuanya, mudah-mudahan kapal besar itu karam “
Selesai berucap demikian itu, ayah dan emak Si Kulup pulang kerumahnya dengan rasa kecewa. Tidak berapa lama terjadi suatu keanehan yang luar biasa, tiba-tiba gelombang laut sangat tinggi menerjang kapal saudagar kaya. Mula-mula kapal itu oleng ke kanan dan ke kiri, menimbulkan ketakutan luar biasa pada penumpangnya. Akhirnya kapal itu terbalik, semua penumpangnya tewas seketika.

Beberapa hari kemudian di tempat karamnya kapal besar itu muncullah sebuah pulau yang menyerupai kapal. Pada waktu-waktu tertentu terdengar suara binatan bawaan saudagar kaya. Maka hingga sekarang pulau itu dinamakan Pulau Kapal.

Charisma Bella Kisara

CERPEN FANTASI

Hutan Speak

Bagiku, tempat tinggalku adalah surga untukku. Namaku Clowy, lengkapnya Clowy Lovearth. Aku tinggal di tengah hutan bersama nenekku. Hutan yang kutinggali adalah hutan yang alami, hutan Speak namanya. Aku heran kenapa diberi nama hutan Speak. Apakah hutan ini bisa bicara?
                Terik matahari siang ini terasa sangat menyilaukan mata. Aku beristirahat sejenak di bawah pohon pinus yang tinggi dan besar. Kusandarkan tubuhku di pohon pinus ini. Tiba-tiba terdegar suara menggema disekeliling hutan.
                “kamu terlihat sangat lelah. Tidurlah di pangkuanku. Tidurlahh ,,” suara itu seperti berada di dekatku.
                “Siapa kamu, tolong jangan makan aku. Maafkan aku jika aku mengganggumu.” Suaraku bergetar saking takutnya.
                “Kau tak perlu takut, nak. Aku adalah pohon pinus yang kamu sandari. Aku dibelakangmu, nak. Jangan takut.”
                “Oooh, k..aa...kamuu b..issa bi..bi..cara???” aku langsung menegakkan badan, melihat ke belakang.
                “yaa, aku bisa bicara. Perkenalkan namaku Kenko. Panggil saja aku Pak Pohon. Aku adalah Bapak dari semua pohon di hutan ini.”
                Semenjak peristiwa ini, aku rutin mengunjungi Pak Pohon. Berkenalan dengan anak-anaknya yang berjumlah ratusan. Aku senang dengan lingkunganku sekarang ini. Tetapi, Pak Pohon memberitahuku agar merahasiakan hal ini. Hanya aku dan nenekku yang mengetahuinya. Kata Pak Pohon, jika semua orang mengetahui bahwa pohon bisa bicara, maka mereka akan menjadikan hutan disini sebagai hutan lindung. Keluarga Pak Pohon tidak menyukai hutan lindung, karena menurut beliau tinggal di hutan lindug sangat mencekam dan penuh dengan aturan, tidak hidup bebas seperti sekarang ini. Yang pasti juga mereka tidak akan bertemu kami lagi, karena aku pasti akan diusir dari hutan ini.
                Pagi-pagi buta aku hendak mengambil air di sumber. Ketika melintasi jalan setapak, aku berpapasan dengan seorang lelaki bertubuh kekar dan besar.
“aku sangat tidak suka dengan pohon-pohon besar seperti ini. Rasanya tanganku ini sudah tidak tahan ingin menebangnya.”
“kenapa kamu bicara seperti itu, Pak. Jangan sembarangan bicara. Nanti kalau pohon dengar kamu bisa dipukul.” Suaraku mengecil, terdengar seperti bisikan.  
“kamu itu gila apa sedang bermimpi, nak? Mana ada pohon bisa bicara.” Lelaki itu terus berjalan menuju hutan belantara.
Karena perasaanku tidak enak, aku mengikuti lelaki itu. Ternyata lelaki itu adalah penebang liar yang sedang mencari pohon paling besar untuk ditebangnya. Lelaki itu menuju ke tempat Pak Pohon, karena Pak Pohon adalah pohon paling besar diantara pohon lainnya.
“ahaa, ini dia yang kucari. Akan ku tebang kau pohon besar. “ lelaki itu mulai menyalakan gerjaji mesinnya.
“jika kau menyentuh tubuhku sedikit saja, aku tak segan-segan melemparmu keluar dari bumi ini!!” Pak Pohon bicara dengan nada marah.
“siapa kamu? Aku tak takut padamu?” penebang itu menjawab dengan yakinnya.
“aku adalah pohon yang hendak kau tebang.”
“a....p...aaa?????” mata penebang itu terbelalak ketika melihat Pak Pohon bisa bicara.
“rasakan ini,” pak pohon mengayukan ratingnya, membuat penebang itu jatuh terpental.
“ampuni aku, maafkan aku, Pak Pohon. Jangan lempar aku keluar dari bumi. Aku masih ingin disini.”
“jika kamu masih ingin dibumi, lalu kenapa kau tak memelihara bumi. Bumi sudah berbaik hati memberikanmu tempat yang nyaman untuk kamu tidur, memberikan makanan yang enak untuk dimakan. Apa balasamu untuk bumi? Menjadi seorang penebang yang tidak bertanggung jawab.”
“a..kuu.. sadar apa yang telah aku lakukan. Aku jahat pada bumi. Mulai sekarang aku akan mencari pekerjaan lain. Aku berjanji akan menjaga dan memeliharra bumi yang tercinta ini.”
Penebang itu menyesali perbuatannya. Hutan Speak manjadi lebih aman, tidak ada penebang yang berani menebang pohon disini. Keluarga Pak Pohon Kenko hidup tenang di hutan. Begitu juga aku dan nenekku. Hidup diantara pohon yang bisa bicara menghiasi kehidupan kami setiap hari diantara sepinya hutan belantara ini. 

Charisma Bella Kisara
               

                

Minggu, 25 Januari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

 LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
PENGARUH KALOR TERHADAP SUHU DAN WUJUD ZAT
Oleh                     :        1. Arifah Rahma Dewi           (7)
                                      2. Charisma Bella Kisara       (9)
                                      3. Dwi Riski Wulandari         (15)
                                      3. Muhammad Aji Sadewa     (22)
                                      4. Widia Amari Putri              (32)
Kelas                    :        X IPA 4
Guru Pembimbing:       Anita Ekawati, S.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT
DINAS PENDIDIKAN
SMA UNGGUL NEGERI 4 LAHAT
Akreditasi A
Jl. Raya Tanjung Payang Kec. Lahat Telp. (0731) 326600







PENGARUH KALOR TERHADAP SUHU DAN WUJUD ZAT

I.                   Judul                     : Pengaruh Kalor Terhadap Suhu dan Wujud Zat
II.                Tujuan                  : Menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan  perubahan wujud zat
III.             Praktikan ke          : II (Dua)
IV.             Waktu dan Tempat          
Waktu                   : Pukul 07.00-09.45, Senin 12 Januari 2015
Tempat                  : Laboatorium Fisika SMA Negeri 4 Lahat
V.                Kompetensi dasar : Menganilisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
-          Indikator        : Menganilisis pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud zat
-          Materi Pokok  : Kalor, suhu, dan perubahan  wujud
VI.             Landasan Teori     :
Kalor merupakan salah satu bentuk energi maka satuan kalor pun sama dengansatuan energi, yaitu joule atau kalori. Kalor dapat menaikkan suhu suatu zat dan dapatmengubah wujud zat. Benda yang mendapat kalor suhunya naik, sedang yang melepas kalor suhunya turun. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat dinamakan kalor laten dan kalor uap. Kalor laten itu adalah banyaknya kalor yang diperlukan dan dilepaskan oleh 1 kg atau 1 g zat agar dapat mengubah wujudnya sedangkan kalor uap yaitu banyaknya kalor per satuan massa yang diberikan pada zat di titik didihnya agar wujud zat cair berubah menjadi wujud gas seluruhnya pada titik didih tersebut.
-            Titik uap adalah kalor yang diperlukan oleh satuan massa zat cair untuk menguap pada titik didhnya.
-                 Titik didih adalah suhu zat ketika mendidih. Titik didih air adalah 1000C.
-                 Titik lebur adalah suhu pada waktu suatu zat melebur. Titik lebur es adalah 00C.
-                 Titik beku adalah suhu pada waktu suatu zat membeku. Titik beku air adalah 1000 C atau 800 R atau 2120F.
Kalor embun adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa gas untuk mengembun pada titik embunnya. Titik embun adalah suhu zat ketika mengembun. Menguap dan melebur adalah peristiwa perubahan wujud yang membutuhkan kalor. Kalor lebur adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat padat untuk mencair (melebur) pada titik leburnya. Kalor beku adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat cair untuk membeku pada titik bekunya.
Kalor adalah energi  panas zat yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang rendah ketika kedua benda bersentuhan. Sedangkan Suhu adalah derajat atau tingkat panas suatu benda. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor yaitu:
-          Massa zat    
-          Jenis zat (kalor jenis)
-          Perubahan suhu
Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Jika suatu benda menerima/melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah. Kalor  menyatakan bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu. 
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau melepaskan suhu 1 kilogram massa suatu zat sebesar 10C atau 1 Kelvin. Kapasitas kalor suatu benda adalah benyaknya kalor yang diperlukan zat untuk menaikkan suhu sebesar 10C atau 1 K atau kemampuan suatu benda untuk menerima atau melepas kalor untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 10C atau 1 K.

Q = m.c.ΔT
Keterangan:
= jumlah kalor (Joule)
 M= massa zat (gram)
     ΔT= perubahan suhu (takhir-tawal)
       C= kalor jenis

Kita telah membahas pengertian kalor jenis. Selanjutnya kita akan membahas Kapasitas Kalor. Kapasitas Kalor adalah banyak kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1oC.

                                                                      Q = C ΔT

Pengaruh kalor terhadap suhu zat, jika suatu zat menyerap kalor , maka suhu akan naik dan jika suatu suhu zat melepas kalor, maka suhu akan turun.
 Asas Black yang berbunyi “kalor yang diterima oleh suatu zat sama dengan kalor yang dilepas oleh suatu zat”.
Qlepas = Qterima

Perpindahan kalor ada tiga yaitu:
a.    Konduksi
Prosedur konduksi dapat diilustrasikan sebagai hasil interaksi yang bersifat molecular didalam suatu benda padat. Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak disertai dengan perpindahan partikel penghantarnya. Konduktor adalah zat yang memiliki daya hantar kalor baik. Contohnya logam. Sedangkan penghantar kalor yang tidak baik adalah isolator contohnya kayu dan karet. Karet adalah isolator yang baik. Konduksi merupakan perpindahan kalor yang tidak disertai dengan perpindahan partikel pengantarnya. Laju perpindahan kalor bergantung pada panjang, luas penampang, jenis bahan dan beda suhu. Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor.
b.    Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat.
c.    Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Contohnya sinar matahari.
Pengaruh Kalor terhadap perubahan wujud zat
Perubahan wujud zat yaitu perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan wujud zat yang lain. Wujud zat sendiri merupakan bentuk-bentuk berbeda yang didapatkan dari berbagai fase materi berlainan. Perubahan wujud zat dapat terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor. Wujud zat merubah ketika titik tertentu tercapai oleh atam/senyawa zat tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal air untuk menjadi padat harus mencapai titik bekunya yaitu 1000 C, dan air menjadi gas harus mencapai titik didihnya yaitu 1000 C.

 Perubahan wujud zat benda sendiri digolongkan menjadi 3 jenis,
1)      Melebur dan Membeku
Melebur  adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Membeku adalah perubahan wujud dari cair menjadi padat. Titik lebur adalah suhu pada waktu zat melebur. Kalor yang dierlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi zat cair dinamakan kalor laten lebur atau  kalor lebur saja.
Lf = mLf
Keterangan      :
Lf = kalor lebur (J/kg atau  J  kg-1)
m = massa (kg)



2)      Menguap dan  Mengembun
Menguap adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi uap (gas).
Mendidih adalah penguapan yang terjadi di seluruh bagian zat cair dan hanya dapat terjadi pada titik didih. Semua kalor yang diberikan kepada zat digunakan untuk mengubah wujud dari cair menjadi uap. Suhu tetap ini disebut itik didih, yang besarnya sangat tergantung pada tekanan di permukaan zat. Titik didih zat pada tekanan 1 atm disebut titik didih normal. Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat cair menjadi uap pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten uap atau  kalor uap saja. Sedangkan kalor yang dilepaskan untuk mengubah wujud 1 kg  uap menjadi cair  pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten embun atau kalor embun saja.

Q = mLv
Keterangan      :
Lv = kalor didih (J/kg)
Q = kalor
M = massa (kg)

3)      Menyublim dan deposisi
Menyublim adalah perubahan wujud dari padat langsung menjadi gas (tanpa melalui wujud cair). Sedangkan deposisi adalah kebalikan dari menyublim, yakni perubahan langsung dari wujud gas ke wujud padat.

Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain : menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika.
Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:
1.      tidak terbentuk zat jenis baru,
2.      zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula,
3.      hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan warna.
Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar.
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu: terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara lain mudah terbakar, mudah busuk dan korosif (rusaknya logam karena pengaruh lingkungan)
Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.

I.                   Alat dan Bahan     :

1.              Termometer
2.              Pembakar bunsen/ pembakar spirtus
3.              Kaki tiga
4.              Statis
5.              Stopwatch
6.              Es batu
7.              Lilin
8.              Neraca digital
9.              Tissue

II.                Langkah Kerja                  :
1.      Sususnlah alat-alat tersebut
2.      Timbanglah es batu, kemudian masukkan  ke dalam gelas. Catat suhu awal es dalam gelas (t0).
3.      Nyalakan pembakar bunsen/ pembakar spiritus. Mulailah menghidupkan stopwatch sambil mengamati perubahan suhu yang terjadi. Catat suhu es setiap 30 secon hingga semua es melebur menjadi air dengan suhu sekitar 300C. Masukkan data kedalam tabel.
4.      Catat suhu pada saat es mencair.
5.      Lakukan langkah 2,3,4 dan 5 dengan batu es yang massanya berbeda.
6.       Lakukan langkah yang sama dengan menggunakan lilin.

Informasi               :
a)      Penggunaan pembakar bunsen atau spiritus dengan nyala api yang relatif stabil, bebrarti suplai energi dianggap konstan. Dengan demikian, makin lama waktu pemanasan diartikan sebagai makin banyak energi atau kalor yang diberikan pada es batu atau lilin.
b)      Jika dalam waktu 1 menit jumlah kalor yang diberikan besarnya Q, maka dalam waktu 2 menit, 3 menit, dan seterusnya banyaknya kalor yang menjadi 2Q, 3Q, dan seterusnya.

 III.             Data Percobaan     :


                 IV.      Pembahasan          :
            Kami mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan     kemudian bejana tersebut dipanaskan dengan nyala api dari Bunsen. Setelah itu diamati setiap perubahan suhu pada bongkahan es dalam bejana kaca tersebut, dan hasil pengamatan tertuang pada bagian Data Percobaan diatas.
            Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, es batu yang mula-mula padat, setelah dipanasakan dengan nyala api dari bunsen, ternyata es tersebut mencair. Kalor sangat berpengaruh pada perubahan suatu zat, dalam hal ini yaitu zat padat menjadi cair.  Perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair.
            Suhu es batu yang mula-mula rendah pada percobaan pertama yaitu, 13,19oC, akan terus naik naik pada percobaan kedua dan seterunya. Hingga pada percobaan terakhir, yaitu percobaan ke sepuluh suhu es mencapai 28,26oC. Dalam suhu tersebut kondisi es batu sudah mencair. Es batu mencair karena pengaruh dari kalor, yaitu api dari pembakar bunsen. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor yaitu: massa zat, jenis zat (jika rungan yang lebih besar itu kan menyebabkan air mendidih sedangkan ruangan atau tempat yang kalor jenis), dan perubahan suhu
Suhu air yang tadinya panas sekarang menjadi dingin dan suhu air yang tadinya dingin menjadi lebih panas hal ini menunjukkan bahwa air panas melepaskan kalor dan air dingin menerima kalor dari air panas untuk menaikkan suhunya. Tidak hanya zat cai yang dapat menerima dan melepas kalor. Benda-benda yang besuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepas kalor, demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisinya dengan lingkungannya.

V.                Kesimpulan           :

Dari percobaan dan hasil pengamatan yang kami lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1)      Kalor adalah suatu bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan suhu. Suhu adalah ukuran dari panas suatu zat. air jika rebus akan lebih cepat mendidih dipengaruhi oleh ukuran, ruangan. Dalam merebus air ada perubahan wujud zat yaitu menguap.
2)      Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda
Pengertian kalor berbeda dengan pengertian suhu. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kalor adalah energi yang dipindahkandari suatu benda ke benda lainnya kerena perbedaan suhu/temperatur. Jika sebuah benda dipanaskan, maka suhu/temperatur benda akan naik, sebaliknya jika benda didinginkan,maka suhu/temperaturnya akan turun.
3)      Pengaruh Kalor terhadap Wujud Zat
Kalor yang diserap suatu zat tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu/temperatur zat tersebut. Kadangkala kalor yang diserap oleh suatu zat dapat mengubah wujud zat tersebut tanpa menaikkan suhunya, contoh es yang dipanaskan lama kelamaan akan menjadi air, sebaliknya air yang didinginkan, lama kelamaan akan menjadi es. Zat dapat berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Pada saat terjadi perubahan wujud, misalnya dari padat menjadi cair atau dari cair menjadi gas, selalu disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Akan tetapi perubahan wujud tidak disertai dengan perubahan suhu. Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat. Perubahan wujud suatu zat akibat pengaruh kalor dapat digambarkan dalam skema berikut.
a)      Padat ke gas disebut menyublim. Perubahan wujud zat padat menjadi gas yang menyerap kalor sedangkan perubahan gas menjadi padat melepas kalor.
b)      Gas ke padat disebut mengkristal.
c)      Gas ke cair disebut mengembun. Air yang berubah menjadi uap dapat dikembalikan menjadi wujud air.
d)     Cair ke gas disebut menguap, penguapan dapat dipercepat dengan Pemanasan, Memperluas permukaan zat cair, Mengalirkan udara diatas permukaan zat cair, dan Memperkecil tekanan udara diatas permukaan zat cair.
e)      Cair ke padat disebut membeku. Es yang telah mencair membeku lagi.
f)       Padat ke cair disebut mencair. Jika suatu zat padat diberikalor atau panas maka akan mencair dengan suhu tertentu.

4)       Kalor dapat  menaikkan atau menurunkan  suhu.Semakin besar kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin banyak. Semakin kecil kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin sedikit. Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebandingdengan kenaikan suhu (∆ T) jika massa  (m) dan kalor jenis zat (c) tetap. Semakin besar massa zat (m) maka kalor (Q) yang diterima semakin banyak. Semakin kecil massa zat (m) maka kalor (Q) yang diterima semakin sedikit. Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan massa zat (m) jika kenaikan suhu (∆ T) dan kalor jenis zat (c) tetap. Semakin besar kalor jenis zat (c) maka kalor (Q) yang diterima semakin banyak. Semakin kecil kalor jenis zat (c) maka kalor (Q) yang diterima semakin sedikit. Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan kalor jenis zat (c)  jika kenaikan suhu (∆ T) dan massa zat (m) tetap.


             

VI.             Pertanyaan            :
1.      Berdasarkan hasil percobaan data ketiga tabel, kecenderungan atau pola apa yang dihasilkan?
2.      Bagaimana pengaruh kalor pada saat tidak terjadi perubahan wujud?
3.      Bagaimana pengaruh kalor pada saat terjadi perubahan wujud?
4.      Selain perubahan suhu benda, adakah faktor lain yang mempengaruhi kalor yang diperlukan? Sebutkan!

Jawaban Pertanyaan:
1.      Pola yang dihasilkan adalah semakin lama es batu dipanaskan maka suhunya akan semakin naik. Es batu akan berubah wujud mencadi cair (mencair).
2)      Kalor yang diserap suatu zat tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu/temperatur zat tersebut. Kadangkala kalor yang diserap oleh suatu zat dapat mengubah wujud zat tersebut tanpa menaikkan suhunya, contoh es yang dipanaskan lama kelamaan akan menjadi air, sebaliknya air yang didinginkan, lama kelamaan akan menjadi es.
3)      Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat.
4)      1) Massa.
Dua Zat yg memiliki kalor jenis sama, ketika dipanaskan, apabila massanya berbeda, maka zat bermassa lebih ringan suhunya akan lebih cepat naik
2) Kalor jenis.
Inilah yang paling penting. Benda yang memiliki kalor jenis kecil memerlukan kalor yang lebih sedikit untuk menaikkan suhunya dibandingkan benda dengan kalor jenis besar


DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Syamsul. 1994. Buku Pintar Kamus IPA. Surabaya: Appolo.
Purwanti, Endang. 2008. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2. Klaten: PT Intan Pariwara.
Zulfiani. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DEPAG.
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA /MA Kelas X. Jakarta:Erlangga